Sabtu, 24 Mei 2008
APAKAH TUHAN SELALU MENJAWAB DOA KITA?
Suatu hari, seorang teman berkata kepada saya, kenapa tidak saya bawa kepada bapak "A"? Bapak ini hebat sekali, dapat menyembuhkan hampir berbagai penyakit. Lalu katanya lagi, orang yang kena santet-pun dapat ditolong, bahkan dengan "kesaktian"nya... ia juga sanggup untuk menyantet seseorang. Saya mengucapkan terima kasih kepadanya atas rekomendasi tersebut. Beberapa hari kemudian banyak lagi teman-teman maupun tetangga yang merekomendasikan "orang pintar" kepada saya. Setiap malam saya terus bergumul dengan DIA, tolong jawab doa saya. Hari minggu ketika kami sedang menonton TV, datang teman saya membawa seseorang yang tidak saya kenal. Dia menjelaskan kepada saya bahwa orang ini (yang teman saya bawa) adalah "orang pintar". Saya terus terang sangat menghargai usaha teman saya dan sangat menghargai niat baiknya untuk menolong Devina. Dalam hal ini saya tidak dapat menolak kebaikan hatinya. Lalu disemburlah lutut anak saya oleh "orang pintar" tersebut dengan air putih yang sebelumnya telah dimantera-materai. Selesai sudah, beliau berkata, besok anak saya pasti dapat berjalan bahkan berlari.Beliau pamit pulang dan saya mengucapkan terima kasih. Setelah kepulangan mereka, saya langsung masuk kamar, kembali bergumul dengan DIA, saya percaya kepadaMU, tolong jangan sembuhkan anak saya dalam dua atau tiga hari ini, biarlah akan saya tunjukkan bahwa bukan karena "orang pintar" tersebut anak saya sembuh. Saya tidak percaya bahwa orang yang dapat mencelakai orang lain dengan santet, mendapat anugerah penyembuhan dari TUHAN. Benar... seminggu telah berlalu, semburan pada lutut tidak ada efek sama sekali, Devina tetap tidak dapat berjalan. Malam hari saya bergumul lagi dengan DIA, tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya, TUHAN kok sepertinya "cuek" saja. Tapi saya cepat-cepat hilangkan pikiran tersebut. Tapi saya tahu bahwa TUHAN sudah mengetahui pikiran saya tadi sebelum terlintas dalam benak saya. Saya berkata, "TUHAN semua tabungan saya selama bertahun-tahun sudah habis terpakai oleh biaya pengobatan anak saya, bagaimana selanjutnya?" Tanya saya. Setelah selesai berdoa... saya melamun, tiba-tiba terlintas dalam benak saya, kata-kata seperti ini, "Percaya saja kepadaKU". Saya lalu terperanjat kaget, pikiran yang terlintas tersebut sangat pendek dan hilang begitu saja ketika saya sadar. Saat itu kepercayaan pada DIA kembali naik, meskipun sebenarnya kepercayaan padaNYA tidak hilang tapi terus terang sedikit berkurang. Benar... TUHAN selalu mendengar doa kita, saya dapat buktiNYA.Pada bulan November 1998 saya kembali direkomendasikan oleh seorang teman pada seorang sinshe yang lain. Dia menjelaskan bahwa sinshe ini "telaten". Saya coba membawa Devina kesana (saya tetap beranggapan bahwa Devina keseleo tanpa patah tulang). Benar kata teman saya, sinshe ini benar-benar telaten. Ia sama sekali tidak memegang sedikitpun pada Devina tetapi berkata bawa dahulu ke laboratorium untuk di x-ray. Saya jawab sudah, dua bulan lalu, dan menurut pihak laboratorium tidak ada patah tulang sama sekali. Tetapi sinshe tersebut tetap meminta saya untuk melalukan x-ray lagi besok dan membawa hasilnya untuk dia analisa. Keesokan harinya saya bawa Devina untuk di x-ray. Setelah meminta surat pengantar pada dokter disana, Devina di x-ray sama seperti dulu yaitu bagian pinggul depan belakang, bagian lutut kiri kanan dan bagian dada depan belakang. Hasil x-ray saya bawa kembali pada dokter yang memberikan surat pengantar tadi. Alangkah kagetnya kami ketika dokter tersebut mengatakan bahwa Devina terserang TBC TULANG.Kembali terlintas pada benak saya bahwa TUHAN memberi petunjuk yang mungkin dilakukanNYA melalui teman saya dan sinshe "telaten". Saya sedikit shock dengan berita tersebut, saya kembali bertanya, "TUHAN... kenapa Devina sampai terkena TBC tulang?" DIA kembali menjawab doa saya. Sore harinya, saya menceritakan pada teman sekantor saya. Ia lalu berkata, bawa saja ke dokter "G". Dokter ini ahli x-ray dan mengajar tentang x-ray juga pada universitas sebagai dosen ahli. Besoknya, saya ajak Devina ke dokter "G" tersebut dan menceritakan hasil diagnosa dokter di laboratorium. "Coba saya lihat." Katanya... lalu ia tersenyum dan berkata "jangan takut, ini tidak apa-apa. Ini bukan TBC tulang tetapi rematik tulang karena lama tidak terjadi aktivitas pada kaki Devina." Kemudian dokter "G" memberi resep dan berkata kepada saya "harus sabar ya... mungkin pengobatannya memerlukan waktu cukup lama, karena ada sedikit cairan juga pada kedua lututnya... nanti juga hilang sendiri."Setelah dua hari Devina meminum obat tersebut, ia dapat berjalan kembali dan ceria. Meskipun sampai saat ini Devina masih terapi (seminggu sekali, dan telah berjalan 11 bulan sampai tulisan ini dibuat), namun saya percaya Devina akan sembuh dengan jamahan TUHAN melalui dokter "G". Saya percaya, TUHAN pasti selalu menjawab doa kita semua. Dan benar terbukti jika kita percaya kepadaNYA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar