Janji Tuhan adalah janji yang murni, karena itu serahkanlah segala keperluanmu kepada-Nya, jadikanlah Ia seorang sahabat yang menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran. Karena ayah saya telah meninggal, saya harus bekerja untuk membiayai kedua adik saya. Kira-kira lima tahun yang lalu saya telah menderita penyakit ini. Saya mengalami haid selama sebulan penuh hingga berat badan saya turun drastis, dan saya sudah periksa ke dokter kandungan saat itu dan hasilnya hormon saya tidak seimbang karena kondisi saya kelelahan dan banyak pikiran, lalu saya diberi obat dan sembuh. Namun jika kondisi saya kelelahan dan banyak pikiran penyakit ini timbul lagi, hal ini sudah saya alami berulang-ulang. Kira-kira tanggal 11 Nopember 1998 saya mengalami lagi penyakit ini, tetapi kali ini hanya flek-flek saja. Pada saat HUT PBK ada doa pengurapan saat itu saya ingin minta pengurapan dari Tuhan, tetapi saya tidak bisa menerimanya. Kira-kira tiga hari kemudian saya diingatkan teman saya, ternyata tanpa saya sadari saya masih pakai jimat yang diberi oleh seseorang, waktu saya diingatkan saya sempat kaget dan baru sadar kalau selama ini saya telah menduakan Tuhan. Malam harinya saya berdoa memohon ampun kepada Tuhan. Saya benar-benar tidak sadar dan lupa saat itu, malam itu saya pasrah sama Tuhan dan saya lepas jimat itu, setelah itu saya tidak sadarkan diri. Setelah sadar saya mengucapkan syukur kepada Tuhan, dan rupanya Tuhan jamah pula penyakit saya malam itu juga flek-flek saya berhenti sama sekali. Hari kamis tanggal 19 Nopember 1998, saya tetap periksa ke dokter kandungan, saya ingin tahu apa penyebab penyakit saya itu dan kalau saya haid selalu sakit. Hasilnya saya mengalami indometril (ada pertumbuhan sel-sel di luar dinding rahim) tetapi tidak berbahaya, saya harus kembali check up dua minggu lagi, pulang dari dokter tubuh saya lemas karena saya sudah tidak punya uang untuk check up lagi. Di tengah situasi yang serba sulit ini saya harus check up dan saya harus menabung untuk menyewa rumah kami yang hampir habis masa kontraknya. Malam itu saya sempat menangis dan saya doa sama Tuhan "mana yang harus saya pilih Tuhan, kesehatanku bagus dan kami tidak tahu tinggal di mana atau saya sakit". Saya tidak bisa bicara banyak dengan Tuhan, saya hanya bisa menangis dan menangis di hadapan-Nya. Satu hal yang selalu saya ingat Fiman Tuhan dalam I Korintus 10:17 "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya". Saya mengaminkan ayat ini. Saya harus kembali check up pada waktu haid, dokternya ingin tahu hasilnya apa saya masih sakit waktu saya haid. Saya check up tanggal 8 Desember 1998 hasilnya sakit pada waktu saya haid, dokter mengatakan bahwa saya tidak bisa sembuh sekarang dan hanya bisa sembuh jika sudah berkeluarga kelak. Saya juga harus menjaga kondisi saya dan tidak boleh banyak pikiran dan terlalu lelah, dokter tidak menyuruh saya kembali lagi. Saya sungguh bersyukur kepada Tuhan, karena akhirnya saya tetap bisa menabung untuk mempersiapkan uang sewa rumah kami. Demikian kesaksian saya, dan saya akhiri dengan ayat-ayat ini "Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-MU." dan "Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita". Amin. (Mazmur 17:8; 62:9).
(Desember Bu'u lolo)
(Desember Bu'u lolo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar