Lewat rubrik ini saya ingin memberi sedikit kesaksian yang pernah saya alami dalam hidup saya. Walaupun saya yakin ini bukan satu-satunya pertolongan Tuhan dalam hidup saya. Tapi paling tidak ini bisa membantu para pembaca untuk lebih menguatkan iman kita pada Tuhan dan berpegang teguh pada janji-Nya. Dulu, setelah saya lulus SMA, saya begitu ingin melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi. Tapi mengingat orang tua yang bukan tergolong mampu dari segi materi, akhirnya saya memutuskan untuk menunda keinginan itu. Saya memilih bekerja dulu sambil menunggu tahun ajaran baru. Setelah saya bekerja selama satu tahun, saya merasa semuanya masih sia-sia karena ternyata saya masih belum bisa melanjutkan kuliah dikarenakan saya belum memiliki uang / tabungan untuk biaya kuliah saya. Dengan berat hati saya harus menerima kenyataan itu dan berjanji akan lebih giat menabung supaya keinginan itu bisa terwujud di tahun depannya lagi. Tapi lagi-lagi saya harus menerima kenyataan pahit karena di tahun berikutnya pun saya masih belum bisa melanjutkan kuliah karena faktor biaya. Dari sini saya mulai berfikir, apa yang salah dalam hidup saya sehingga ingin melanjutkan kuliah saja tidak pernah kesampaian. Padahal kalau saya pikir lebih dalam lagi sebenarnya dengan gaji saya selama dua tahun bekerja sudah cukup untuk biaya kuliah saya. Sampai akhirnya, karena keinginan itu begitu besar, saya mulai rajin berdoa pada Tuhan. Saya tidak pernah lelah meminta supaya Tuhan turut bekerja dalam hidup saya. Dan saya pun jadi tersadar bahwa dua tahun yang lalu saya terlalu sombong dengan tidak menyerahkan semuanya pada Tuhan. Saya terlalu yakin dengan gaji saya, saya akan mampu melanjutkan kuliah. Saya tidak ingat bahwa Tuhan punya rencana terbaik untuk kita. Dan selama dua tahun itu juga saya rasa banyak yang salah dalam hidup saya. Salah satu contoh, saya terlalu boros dan salah dalam mengatur keuangan saya sendiri. Setelah rajin berdoa, saya jadi merasa lebih dekat dengan Tuhan dan Tuhan banyak mengingatkan saya. Tapi bukan berarti sebelum ini saya tidak pernah berdoa, tapi mungkin cara berdoa saya salah dan kurang bersungguh-sungguh. Tuhan menjawab doa saya pada awal bulan Agustus 1998. Tuhan mulai membuka jalan untuk saya bisa melanjutkan kuliah. Satu persatu telah Tuhan tunjukkan pada saya. Dan meskipun uang yang saya miliki tidak sebanyak yang saya butuhkan, tapi Tuhan sediakan jalan lain. Sampai akhirnya Tuhan menuntun saya memasuki bangku kuliah. Saya berterima kasih sekali pada Tuhan. Dan yakin semua itu adalah pertolongan-Nya semata. Tuhan telah menolong saya dan saya percaya Tuhan tidak akan melepaskan genggaman tangan-Nya pada saya. Sekali lagi, ini bukan satu-satunya pertolongan atau jawaban atas doa-doa saya yang telah Tuhan kabulkan dalam hidup ini. Dan ini janji saya pada Tuhan untuk memberi kesaksian yang dapat membantu pembaca untuk lebih menguatkan iman kita pada Tuhan. Percayalah Tuhan sumber pertolongan kita. Terakhir, saya mohon bantuan doa saudara semua agar saya dapat melanjutkan kuliah dengan baik dan tidak mengecewakan Tuhan. Amin.
Desember gitu lhoh......)
Sabtu, 17 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar